Pages

Minggu, 23 Oktober 2011

Jangan Membanggakan Amalan

Bismillahirrahmanirrahim,

Jangan Membanggakan Amalan

     Terkadang, ketika seorang muslim melakukan berbagai amal shalih, ia menyangka bahwa itu cukup untuk menyelamatkannya dari api neraka, dan memasukannya ke dalam surga Allah Swt. Ia bergantung pada amalan-amalannya itu.
     Ketika ia melakukan suatu kemaksiatan maka ia hanya cuek bebek. Dalam pikirannya, semua itu akan tergantikan oleh amalan sholeh yang selama ini dilakukannya. Ia menggantungkan harapannya pada amalan-amalan itu, dan mengurangi rasa berharap kepada Allah Swt.
   Sebenarnya, ini adalah sebuah kesalah besar. Seorang muslim tidak pernah memasuki surga-Nya dengan amalan-amalan shalih saja, akan tetapi dengan rahmat-Nya. Selain itu tindakan seperti ini juga merupakan sebuah bentuk kesyirikan, karena menggantungkan harapan pada selain-Nya, Padahal, dalam setiap shalat,kita melantunkan "Kepada-Mu kami menyembah, dan kepada-Mu pula kami meminta tolong."
   Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang ahli ibadah ditanya ketikan berada didekat mizan, "Apakah engkau ingin masuk surga dengan amalanmu atau dengan Rahmat-Ku?"...Karena laki-laki ini merasa yakin dengan amalan-amalan yang selama ini dilakukannya, maka ia menjawab,"Dengan amalan-amalanku." Tatkala  ditimbang, ternyata amalan-amalannya tidak mampu memasukkannya ke surga, sehingga ia dilempar ke neraka.
    Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa seorang pembunuh 99 jiwa dimasukkan oleh Allah Swt ke surga-Nya, padahal ia belum melakukan amal shaleh sedikitpun, Begitu juga halnya dengan seorang pelacur yang berhak memasuki surga-Nya, itu hanya karena menolong seekor anjing yang kehausan. Semua itu semata-mata karena rahmat Allah Swt.
     Seorang mukmin sejati yang mengenal Allah selalu bergantung pada Allah Swt, bukan amalan-amalannya.

0 komentar:

Posting Komentar