Pages

Senin, 24 Oktober 2011

Ibadah Dan Usaha Harus Seimbang

Bismillahirrahmanirrahim,

Ibadan Dan Usaha Harus Seimbang

Keinginan anda untuk mengonsentrasikan diri beribadah kepada Allah swt, dan melepaskan diri dari segala usaha, pekerjaan, dan tindakan yang sebenarnya tidak terlarang secara syara', bahkan tidak pula makruh, merupakan bagian dari syahwat tersembunyi.
Allah Swt, Yang Maha Bijaksana telah mengatur segala urusan hamba-Nya, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Tidak ada seorang manusia pun didunia, kecuali ia berada dibawah pengaturan-Nya, walaupun ia kafir.
Walaupun anda mengonsentrasikan diri untuk bin beribadah kepada Allah Swt,akan tetapi anda tetap harus berusaha dan bekerja demi menghidupi diri sendiri dan keluarga.Allah Swt sudah menentukan bahwa rezeki itu tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi harus dicari dan diusahakan. Jika pekerjaan anda hanya di masjid maka tidak ada rezeki yang menghampirinya. Hal ini sesuai dengan perkataan Umar Bin khathab Ra," Sesungguhnya langit tidak menurunkan hujan emas dan perak."
Keinginan seorang hamba yang menyelisihi ketentuan Allah Swt dalam syariat-Nya adalah bentuk syahwat tersembunyi. Sebagai seorang hamba, tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali menjalankan sesuatu yang telah ditetapkan-Nya. Kita tidak memiliki kemampuan apapun. semua kekuatan dan kekuasaan berada di tangan-Nya. Jangan sampai kesombongan merasuk kedalam diri, sehingga merasa paling hebat dan tidak membutuhkan siapapun, bahkan terhadap sang Pencipta. Ini adalah suatu tindakan kriminal dalam akidah yang harus dibuang jauh-jauh.
Dalam setiap ketentuan-Nya, pasti ada hikmah dan faedah yang sebagian besarnya tidak mampu diketahui akal manusia. Sebaliknya keinginan kita untuk berusaha dan melarutkan diri di dalamnya, sehingga lalai beribadah menyembah Allah Swt, merupakan bentuk keterpurukan dari semangat yang tinggi. Di zaman sekarang, dikenal dengan istilah workaholic. bekerja terus menerus tanpa mengenal lelah dan istirahat, bahkan jikalau tidak bekerja ia akan sakit.
Tindakan seperti ini juga tidak diizinkan oleh syariat. Bagaimana mungkin anda melarutkan diri dalam pekerjaan, padahal sang Penciptatelah mengatur anda untuk melarutkan diri dalam ibadah kepada-Nya (apabila tiba waktunya)?hal ini agar anda bisa bersama-Nya, menyaksikan-Nya, dan merasakan kenikmatan di hadapan-Nya.
Ketika anda lalai dalam menyembah Allah Swt, dan sibuk dengan usaha-usaha yang bersifat keduniaan, maka anda telah terperosok ke dalam jurang kehinaan. Anda telah kehilangan semangat yang seharusnya dimiliki seorang muslim, yaitu semangat beribadah kepada-Nya dan mengharapkan keridhaan-Nya.
orang yang memiliki semangat tinggi selalu mengharapkan sesuatu yang diharapkan oleh Penciptanya. Jikalau Allah swt menginginkan untuk beribadah maka ia akan beribadah. Jikalau Dia menginginkannya untuk bekerja dan berusaha maka ia akan mengerjakannya.
Kita adalah hamba, dan seorang hamba harus rela terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Tuannya. Jikalau Tuan menetapkan untuk beribadah, maka seorang amba harus mengerjakannya. Jikalau Tuannya menetapkan untuk berusaha maka ia juga harus mengerjakannya sepenuh hati.

Read More......