Pages

Minggu, 20 Februari 2011

Sebuah Penyesalan

Sebuah penyesalan

Alhamdulillah, itulah kalimat yang terucap dari mulutku ketika melihat pengumuman hasil seleksi tes pekerjaan yang aku ikuti. Plong dan lega rasanya, semua bercampur jadi satu. Rasa bahagia gak terbendung karena setelah sekian lama mengalami lika-liku dalam mencari kerja, akhirnya dapat juga. Sebenernya aku gak bercita-cita punya pekerjaan seperti ini. Karena terlalu lama jadi pengacara (pengangguran banyak acara) aku emang bertekat untuk serius cari kerja, walhasil aku mendaftar di swasta maupun di negeri.
Awalnya aku pengen bekerja di sebuah perusahaan BUMN karena kerjaannya nyambung dengan materi yang diajarkan di sekolah dulu, tapi Allah berkehendak lain, aku malah ditrima di tempat lain, Alhamdulillah, pasti ada hikmahnya aku ditrima di tempat ini.
Kisahnya berawal dari sini ->
Dulu aku pernah PKL disuatu perusahaan. Aku bertemu dengan seorang wanita, yang menurutku wanita idaman banget buat laki-laki. Dia selain cantik, pinter, sopan, InsyaAllah shalehah, dan emang aku kagum padanya. Setelah sekian lama gak tau kabarnya  tiba-tiba terfikir untuk menghubunginya, mulailah aku melihat-lihat daftar kontak yang ada dihapeku dan akhirnya ketemu juga. Mulai saat itulah komunikasi kita jadi lancar.
setelah sekian lama, aku merasa cocok sama dia, perasaan yang awalnya kagum berubah jadi suka. Dengan masa laluku yang jelek aku bener-bener mengharapkan seorang wanita yang shalahah seperti dia, aku berharap semoga aku bisa jadi lebih baik jika sama dia. Akhirnya aku berani mengungkapkan perasaanku " ...., sebenernya aku suka sama kamu, aku pengen serius berhubungan denganmu", mendengar ucapanku seperti itu dia hanya diam, suasanapun jadi hening sesaat, tanpa ada swara yang keluar dari mulut kita, dan akhirnya dia bilang "boleh hubungan tapi hubungan kita bukan pacaran", dan aku jawab "iya gak apa-apa".
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan telah kita lalui, perasaanku samakin yakin dan manteb pengen nikah sama dia. Aku pun bilang sama orangtuaku soal hubungan kita. Orangtuaku yang awalnya agak kurang setuju, setelah aku yakinkan jadi setuju. Bapak aku ajak silaturahmi ke rumahnya dan kelurganya pun membalas silaturahmi kerumahku. Hubungan kitapun semakin dekat, dia berharap kelak aku jadi suaminnya, berharap aku bisa jadi imam yang amanah, berharap mempunyai keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah.
Hari yang sangat gak aku inginkanpun terjadi. Aku ungkapkan kesalah-kesalahku yang pernah aku lakukan dulu, aku gak bisa bohong karena aku sudah manteb pengen nikah sama dia. Karena kejujuranku yang menyakitkan itu dia jadi berubah, yang awalnya perhatian jadi cuek banget sama aku, yang awalnya yakin berubah jadi gak yakin sama aku. Dia bener-bener marah, dia ucapkan kata-kata yang luar biasa menyakitkanku, yang membuat aku gak bisa berkata-kata lagi. 
Setelah aku merenung, emang benar yang dia katakan, akhirnya aku sadar betapa besar kesalahku, betapa besar dosaku selama ini. Aku bener-bener menyesal atas perbuatanku dan aku bertekat pengen berubah jadi lebih baik "Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosaku, amin". Tiap hari aku meyakinkan dia kalo aku pengen berubah jadi lebih baik, tapi kata-kataku malah membuatnya semakin marah, kata-kata yang keluar dari mulutnya bener-bener mnyakitkanku. Aku gak bisa berbuat apa-apa karena aku sadar kalo aku salah, padahal aku sudah berencana menikah secepatnya. Baru kali ini aku punya perasaan seperti ini, perasaan suka yang begitu besar, aku berharap dia mau menerimaku kembali, dan sebelum hal itu terjadi aku akan menunggunya sampai dia mau menerimaku lagi.

"Ya Allah, hamba sadar hamba banyak sekali salah, hamba sadar begitu banyak kebaikan yang Engkau berikan kepada hamba tapi begitu mudahnya hamba lalai, hamba sadar Engkau beri hamba hidayah berkali-kali tapi hamba mengabaikannya, Ya Allah, Engkau sadarkan hamba dalam keadaan seperti ini, dan hamba sungguh bersyukur Engkau masih sayang pada hambaMu ini, Ya Allah, kuatkanlah iman hamba dan tetapkan hampa pada jalanMu yang lurus, agar hamba terhindar dari perbuatan dosa besar, Ya Allah, ampuni dosa hamba karena terlalu berharap pada makhlukMu, karena memang hamba bener-bener suka sama dia, semoga Engkau beri kebahagiaan padanya, Ya Allah, semoga dia adalah jodohku, semoga kelak kami mempunyai keluarga sakinah wamadah warahmah, semoga mempunyai keturunan yang shaleh dan shalehah, dan jika bukan dia jodohku, kuatkan hati ini Ya Allah, agar mampu ikhlas menerima keputusanMu, amin ya Rabbal alamin".



0 komentar:

Posting Komentar